Cerita Dewasa Tusukan Yang Tajam

NADA4D SITUS PALING GACOR 2022

Cerita Dewasa Tusukan Yang Tajam

Cerita Dewasa Tusukan Yang Tajam - Pada waktu itu saya sedang bertandang kerumah seorang dan saat dia membuka pintu, kami sama-sama berjabatan tangan, gadis itu tetap cukup malu, saya saksikan pun gadis itu tingginya cuman lebih kurang 158 cm serta memiliki dada yang tampak semakin besar dari anak seumurnya lebih kurang 34B (bila tidak salah umurnya 14 tahun), punya paras yang manis sekali dan kulit biarpun tidaklah terlalu putih tetapi amat mulus, (semata-mata berita tinggi saya 165 cm dan usia kala itu 16 tahun), saya berucap siapa namamu?, ia jawab L—- (edited), sesudah bergaul selanjutnya kami sama-sama memberinya nomor telpon semasing, besoknya sesudah sama sama telephone dan bergaul pada akhirnya kami berdua janjian keluar keesokannya jalan pertama sekalian cinta pertama saya membuat saya deg-degan akan tetapi namanya lelaki yah…, terus jalan donk.

Pada akhirnya malam harinya kira-kira jam 19.00 saya sudah berdiri di depan tempat tinggalnya sekalian mengetok pagarnya sebentar setelah itu L—-muncul dari balik pintu sekalian tersenyum manis sekali ia memakai kaos ketat serta rok yang kurang lebih panjangnya nyaris capai lutut punya warna hitam.

Saya bertanya, "Mana ortu kamu…", ia omong jika di dalam rumah itulah hanya tinggal sama papanya dan pembantu, sementara itu kalaupun kakaknya dan mamanya di kota lain.

"Oohh jawab saya," saya bertanya kembali "Terus Papi kamu mana?" ia jawab kalaupun Papi kembali keluar ada rapat lain di hotel (papanya orang petinggi lebih kurang satu tingkat dengan wakil gubernur) jadi waktu itu  kami lekas jalan naik motorku dan tanpa ada dimintapun dia segera memegang dari belakang, penis saya sepanjang jalanan langsung tegang, habis dada ia demikian kenyal berasa di belakangku seolah-olah memijit-mijit belakangku (motor kala itu sangatlah memberikan dukungan, adalah RGR).

Narasi Seks Dewasa - Selesai keliling kota dan berkunjung makan di dalam tempat makan kami terus pulang ke tempat tinggalnya seusai datang saya tonton tempat tinggalnya masih sepi mobil papanya belum ada.

Mendadak ia ngomong "Masuk yok!., Papah saya sepertinya belum ada". Pada akhirnya sesudah menyimpan motor saya terus ikutinya dari belakang saya terus memandang bokongnya yang lenggak-lenggok berjalan dalam depanku, saya saksikan jam rupanya udah waktu 21.30, setiba di tempat tinggalnya saya saksikan tidak ada orang saya ngomong "Pembantu kamu mana?", ia omong jika kamar pembantu itu terpisah dari bangunan inti rumah ini rada jauh ke belakang.

Cerita Dewasa Tusukan Yang Tajam

"oohh…", jawab saya.

Saya bertanya kembali, "jadi apabila sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu lekas ke belakang?", ia jawab iya.

"Lagi Papah kamu yang bukain siapa…"

"saya…" jawabannya.

"Kurang lebih Papi kamu pulang jam berapakah sich…", bertanya saya. Ia ngomong tercepat  jam 24.00. (Langsung pikiranku ngeres banget)

Saya bertanya kembali "Kamu memang pengen jadi kekasih saya…".

Ia omong "Iya…".

Lalu saya ngomong, "jika begitu sini donk dekat-dekat saya…", belum hingga sampai bokongnya duduk di bangku sebelahku, langsung saya ambil ke dekapanku serta mengulum bibirnya, ia terkejut sekali namun belum hingga bicara apapun tanganku langsung menggenggam payudaranya yang sungguh-sungguh besar itu sembari saya remas-remas dengan kuat sekali (habis udah kepingin) diapun menyambat "Ohh.., oohh sakit". ujarnya.

Saya terus mengulum telinganya sekalian berbisik, "Tahan sedikit yah…", ia cuman mengacaukank. Payudaranya saya remas dengan ke-2  tanganku sekalian bibir saya jilati lehernya, lantas berpindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang lumayan seksi itu, kamipun berpagutan sama-sama memasukkan lidah kami masing-masing. Penis saya lekas saya alami menegang dengan kerasnya. Saya ambil tangan kirinya serta membimbing menggenggam penisku dibalik celana saya, ia cuman menurut saja, lalu saya suruh buat meremasnya. Demikian ia remas, saya terus mengeluhkan panjang, "Uuhh…, nikmat sayang", kata saya.

"Teruss…", dengan rada keras ke-2  tanganku langsung membawa kaos yang ia pakai serta mencelupkan muka saya pada payudaranya, tapi tetap terhambat BH-nya saya jilati payudaranya sekalian saya gigit-gigit kecil di kitaran payudaranya, "aahh…, aahh". Diapun mendesis panjang tiada lepaskan BH-nya saya terus membawa BH-nya hingga BH-nya ada dalam atas payudaranya, benar-benar panorama yang benar-benar fantastis, ia punya payudara yang besar dan puting yang memiliki warna kemerahan dan membubung keluar lebih kurang 1/2 cm dan keras, (sepanjang saya main cewek baruku tahu saat ini kalau tidak seluruhnya wanita kelak menyusui anyar keluar putingnya). Saya jilat ke-2  payudaranya sembari saya gigit dengan keras putingnya. Ia juga menyambat sekalian sedikit berang. "Aahh…, sakkiitt…", tetapi saya tidak mengambil pusing masih tetap saya gigit dengan keras. Pada akhirnya diapun langsung berdiri sembari sedikit melotot kepadaku.

Baca juga: jepangxblog.blogspot.com

Saat ini payudara ia ada cocok di muka muka saya. Sekalian saya melihati parasnya yang sedikit emosi, ke-2  tanganku langsung meremas ke-2  payudaranya secara halus. Diapun kembali mendesis, "Ahh…, aahh…", lalu saya ambil payudaranya dekat ke paras saya sembari saya gigit perlahan-lahan. Diapun merengkuh kepala saya tetapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya tangkap kalau pintu kamar tamunya tidak tertutup saya lantas memerintah ia buat penutup pintunya, ia lantas mengacaukank sembari jalan kecil ia pergi tutup pintu dengan pelan-pelan karena busananya masih tetap terangkut sekalian perlihatkan ke-2  bukit kembarnya yang membuat hati siapa sajakah bakal lemas memandang payudara yang sesuai itu.

Sehabis menggembok pintu ia juga kembali jalan ke arah saya. Saya langsung menyambutnya dengan menggenggam kembali ke-2  payudaranya dengan ke-2  tangan saya namun masih pada situasi berdiri saya jilati kembali payudaranya. Sesudah senang mulut saya lantas turun ke perutnya serta tangan saya perlahan-lahan saya turunkan tuju lubang senggamanya sembari selalu menjilat-jilati perutnya kadang-kadang menghisap puting payudaranya. Tangan sayapun menggosoki selangkangannya langsung saya angkat perlahan-lahan rok yang ia pakai nampaklah pahanya yang mulus sekali serta CD-nya yang punya warna putih saya remas-remas lubang kewanitaannya dengan cepat-cepat, ia juga tambah keras mendesis, "aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…", dengan perlahan-lahan saya turunkan cdnya sembari saya nanti reaksinya akan tetapi nyatanya ia cuman diam saja, (mendadak di kepala tampil pertanda setan). Dilihatnya lubang kewanitaannya yang banyak sekali bulu-bulu tetapi sedikit. Sayapun menjilat-jilatinya dengan penuh gairah, diapun kian berteriak, "Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..".

Seusai suka sayapun memerintahnya duduk di lantai sembari saya buka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut tampaklah CD-ku, saya bimbing tangannya buat mengelus penis saya yang sangat tegang maka kelihatannya ingin loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya lagi mulai menggenggam penis saya. Saya turunkan CD-ku karenanya penis saya lekas berkelebat keluar nyaris tentang wajahnya. Diapun terkejut sembari melotot menyaksikan penis saya yang punya ukuran cukup besar (diameter 3 cm serta panjang lebih kurang 15 cm) saya memerintahnya untuk melepaskan kaos yang ia gunakan serta roknya  seperti dipangut ia menurut saja apa yang saya suruh kerjakan.  Dengan cepat-cepat saya lantas lepaskan semua pakaian saya serta celana saya lalu sebab ia duduk dilantai dan saya dikursi, saya bimbing penis saya ke parasnya ia lantas hanya menyaksikannya saja. Saya suruh untuk buka mulutnya tetapi sepertinya ia sangsi.

1/2 memaksakan, saya ambil kepalanya selanjutnya penisku juga masuk ke dalam mulutnya dengan perlahan-lahan ia mulai menjilat-jilati penis saya, langsung saya teriak lambat, "Aakkhh…, aakkhh…", sekalian turut menolong ia memaju-mundurkan penis saya dalam mulutnya. "aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…". Sesudah rada lama selanjutnya saya suruh berdiri serta melepas CD-nya namun tampil kebimbangan di mukanya sedikit gombal selanjutnya CD serta BH-nya ia bebaskan pun karena itu telanjang bulatlah ia depanku sembari berdiri. Sayapun tidak ingin ketinggal saya lekas berdiri dan langsung melepaskan CD-ya. Saya segera membenturnya sembari menjilat-jilati mukanya dan tangan saya meremas-remas ke-2  payudaranya yang putingnya udah bertambah tegang, diapun mendesis, "Aahh…, aahh…, aahh…, aahh", saat tangan kananku saya turunkan ke lubang kemaluannya serta permainkan jari-jariku di situ.

NADA4D SITUS PALING GACOR 2022

Sesudah cukup lama anyar saya sadar jika jemari saya sudah basah. Saya lantas memerintahnya untuk membelakangiku serta saya persiapkan penis saya. Saya pegang penis saya ke arah lubang senggamanya dari belakang. Saya sikat perlahan-lahan tetapi tak maumasuk-masuk saya sikat kembali terus sampai ia juga tergerak ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sekalian dengar ia mendesis, "Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…", sayapun terus menyikat dari belakang. Kemungkinan sebab kering penis saya tidak ingin masuk-masuk pun saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak serta saya usapkan di kepala penissaya dan batangnya ia sekedar melihat dengan mata sayu kemudian. Saya pegang penis saya ke arah lubang senggamanya kembali.

Perlahan-lahan saya mencari dahulu lubangnya demikian saya sentuh lubang kemaluannya ia langsung mendesis kembali, "Ahh…, aahh…", saya bimbing penis saya ketujuan lubang senggamanya itu tetapi saya alami baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tetapi saya sudah tak perduli kembali. Dengan 1 hentakan yang keras saya sikat kuat-kuat lalu saya anggap penis saya seperti merobek suatu hal karena itu langsung ia berontak sekalian berteriak 1/2 menangis, "Ssaakkiitt…". Saya alami penis saya kelihatannya diapit oleh ia keras sekali sampai kejantanan saya berasa seperti lecet dalam kewanitaannya. Saya lalu bertahan di dalam status saya serta mulai kembali menyiuminya sekalian berbicara "Tahann.. sayang… sebatas sekejap kok…"

Saya menggenggam kembali payudaranya dari belakang sembari saya remas-remas secara perlahan-lahan serta mulut saya menjilat-jilati belakangnya lalu lehernya telinganya serta semuanya yang dapat digapai oleh mulut saya rada lama. Lalu ia mulai mendesis kembali nikmati kecupan saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, "Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama kerjakan?" ia bercakap sekalian lihat pada saya dengan muka yang penuh pengharapan. Narasi Di Gagahi Saat Papi Tidak Pulang

Saya hanya mengganggukkan kepala walaupun sebenarnya saya kembali sedang nikmati penis saya di lubang kewanitaannya yang paling sangatlah nikmat seolah-olah saya kembali ada pada satu area yang disebut surga. "Sedap sayang?", kataku. Ia cuman mengacauk perlahan sembari selalu keluarkan beberapa suara keasyikan, "Aahh…, aahh…" lalu saya mulai bekerja, saya ambil perlahan-lahan penis saya lalu saya majukan kembali ambil kembali majukan kembali ia lantas semakin keras mendesis, "Aahh…, ahh…, ahhkkhh…" selanjutnya saat saya alami kalau ia telah tak kesakitan kembali saya lantas mengeluar-masukkan penis saya dengan cara cepat ia lantas makin melenguh nikmati seluruh yang saya lakukan pada dianya sembari terus-meremas payudaranya yang besar itu. Ia teriak "Sayaa mauu keeluuarr…".

Baca juga: jepangxblog.blogspot.com

Sayapun berujar "aahhkkssaayyaanggkkuu…", saya terus saja sikat lebih keras kembali sampai saya alami sentuh dasar dari lubang senggamanya tetapi saya serius kesetanan tak perduli kembali dengan beberapa suara, "Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss" langsung ia omong "Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…", mendadak ia pengen jatuh namun saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan ke-2  tangan saya sembari saya kocok penis saya lebih semakin cepat kembali, "Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…", pegangan saya di pinggulnya saya bebaskan dan langsung ia jatuh terkulai lemas.

Dari penis saya menyemprotkanlah air mani sebanyaknya, "Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…", saya lihat air mani saya membasahi beberapa badannya serta rambutnya, "Akhh…, thanks sayangkuu…", sembari berjongkok saya cium pipinya sembari saya suruh jilat kembali penisku. Diapun menjilat-jilatinya hingga sampai bersih. Sesudah itu saya katakan gunakan busana kamu dengan malas ia berdiri ambil busananya dan menggunakannya kembali.

Sesudah kami berdua tuntas saya mengecup bibirnya sekalian berbicara, "Saya pulang dahulu yah sampai esok sayang…!". Ia sekedar mengacaukank tak berbicara kembali barangkali lemas barangkali nyesal tidak paham ahh. Saya tonton jam saya telah tunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta keasyikan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama